Pages

Wednesday, January 16, 2019

Wow ini tumbuhan pertama yang ditanam manusia di bulan

Untuk Pertama Kalinya, Tanaman Berhasil Tumbuh Di Bulan
Akhirnya ada kehidupan di Bulan!. Benih kapas yang dibawa probe Chang'e-4 milik china berhasil tumbuh disana.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu China berhasil mendaratkan wahana Chang'e 4 di sisi jauh bulan. Kesuksesan ini berhasil membuka kemungkinan baru bagi para peneliti, terlebih untuk memahami bulan lebih jauh lagi. Hingga saat ini baru China saja yang berhasil melakukan hal tersebut.
Dan salah satu misi adalah Eksperimen 'biosfer'. Probe Chang'e-4 membawa benih kapas, lobak, kentang dan Arabidopsis thaliana (sejenis tanaman berbunga yang memiliki hubungan dengan kubis dan sawi) serta telur lalat buah dan beberapa ragi, untuk membentuk biosfer mini sederhana.
Tujuan utama misi ini adalah untuk mempelajari respirasi dan fotosintesis tanaman di bulan.
Eksperimen 'biosfer' ini merupakan kolaborasi antara 28 universitas di China, dipimpin oleh Chongqing University. Tidak tanggung-tanggung, misi ini membutuhkan biaya sekitar 10 juta yuan (sekitar 20 miliar rupiah).

Penelitian ini tidak hanya menumbuhkan tanaman, tetapi juga membuat mereka berbunga, yang jika semuanya berjalan sesuai rencana akan terjadi menjelang akhir periode (100 hari percobaan).
Enam jenis makhluk hidup tersebut diletakkan pada sebuah wadah biosfer berbentuk menyerupai silinder yang terbuat dari campuran alumunium dengan tinggi 18 cm, berdiameter 16 cm, dengan berat 3 kg.
Wadah ini dirancang untuk menghadirkan lingkungan buatan, yaitu memberikan udara, air, dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman serta menjaga kestabilan suhu di dalamnya. dapat mempertahankan kehidupan makhluk hidup.
Di probe Chang'e-4 juga telah dibekali kamera kecil yang mengamati percobaan selama eksperimen berlangsung. Datanya akan dikirim ke Bumi melalui sistem relai rumit yang telah disiapkan untuk berkomunikasi.
Jika percobaan berjalan dengan baik, tanaman-tanaman akan mengeluarkan akar-akarnya dan bertunas. Sementara, telur ulat sutra dan lalat buah akan menjalani metamorfosisnya dari menetas hingga dewasa.
Keenam makhluk hidup tersebut dipilih untuk berperilaku sebagai "produsen, konsumen dan pengurai" dengan tanaman yang akan memproduksi oksigen dan makanan melalui fotosintesis sehingga menyediakan sumber makanan untuk menopang lalat buah dan ulat sutra. Ulat sutra nantinya dapat mengkonsumsi oksigen yang dilepaskan tanaman, mengeluarkan karbon dioksida, dan kotorannya dapat menyuburkan tanaman.
Sedangkan ragi dirancang untuk bertindak sebagai agen dekomposer untuk menangani lalat dan limbah tanaman.
Kini, benih tanaman kapas berhasil tumbuh di sana. Sedangkan untuk benih-benih lain belum menunjukkan tanda-tanda perkembangan.
Eksperimen ini diharapkan dapat mendukung eksplorasi dan hunian ruang jangka panjang di masa depan. Sebagai contoh, astronot masa depan menuju Mars akan membutuhkan makanan berkelanjutan untuk perjalanan dua setengah tahun dan kemudian di permukaan Planet Merah begitu mereka tiba. Dengan kemampuan untuk menumbuhkan tanaman yang dapat dimakan, para astronot dapat menanam dan memanen makanan mereka sendiri, memungkinkan tempat tinggal jangka panjang.
“Kami mempertimbangkan kelangsungan hidup di luar angkasa di masa depan. Dengan mempelajari tanaman yang tumbuh di lingkungan bergravitasi rendah memungkinkan kami untuk meletakkan fondasi kehidupan di luar angkasa.” ujar Profesor Xie Gengxin, kepala operasi ini.

No comments:

Post a Comment