Pages

Wednesday, January 12, 2011

Pemahaman keliru tentang arti sebuah Informasi Teknologi

Informasi Teknologi berbasis data yang dalam 1 dekade ini yang paling booming adalah internet tidak hanya di negara negara barat, akses Informasi teknologi Internet sangat pesat perkembanganya diIndonesia bukan jadi barang yang mewah lagi sekarang akses internet yang dahulu hanya bisa diakses melalui PC [Komputer] sekarang bisa diakses melalui ponsel, ya teknologinya sangat cepat dan besaut sautan seolah olah masyarakat diboyong menuju digitalisasi informasi. Awalnya mungkin lebih kepada life stye, gaya gayaan namun kemudian berubah menjadi kebutuhan sehari hari persis seperti kebutuhan kita terhadap handphone beberapa tahun yang lalu. ga gaul lah punya handpone tidak bisa untuk facebookan, mati gaya lah kalo tidak bisa ngetweet dari HP,dll dan kemudian Akses informasi Digital merupakan kebutuhan pokok!
Apa kemudian ini merupakan berita buruk? ah... tidak tidak sama sekali. digitalisasi teknologi Informasi berbasis data dan internet sama halnya teknologi sebelumnya hanya perlu adaptasi yang lebih untuk menerapkanya di khalayak ramai dimana setiap orang bisa mengakses bahkan anak sekolah dasar sekalipun. butuh pengawasan yang tepat praktis dan profesional untuk mengolah data informasi teknologi berbasis data dan internet ini.kata kuncinya adalah kemauan, ya kemauan untuk mengambil kebijakan yang pro kepada arus informasi yang sehat dan membangun.
masih segar dalam ingatan kita kasus mentri telekomunikasi kita Tifatul sembiring yang mengeluarkan ancaman penutupan aktifitas Research In Motion (produsen BlackBerry) di indonesia. sontak para pengguna blackberry diIndonesia mulai dari bussinesmen, artis, pekerja profesional , ibu rumah tangga, anak SMA SD SMP, ababil :-D, tukang sayur, tukang martabak depan rumah pada ngedumel ga karuan (BB sekarang dipakai disemua kalangan). sekejap berita mahalnya cabai Rp 85.000/kg kalah gaung dengan hebohnya ancaman penutupan aktifitas RIM di Indonesia. nah sekarang kita dapat simpulkan ternyata akses teknologi digital tuh hampir sama pentingnya dengan cabai bahkan mungkin mending ga makan cabai dari pada ga bisa BBM (haduhh dah mo kiamat kayanya dunia ini)
Dan lebih mengherankan lagi sebenarnya ultimatum Tifatul sembiring untuk menghentikan aktifitas RIM diIndonesia dengan alasan agar Research In Motion (produsen BlackBerry) mematuhi kemauan Menkominfo untuk memblok akses pornografi di headset besutan RIM (Blackberry). idealnya merupakan Trobosan yang sangat berani dan diacungi jempol. bagaimana tidak selama ini kita sebagai negara dengan norma adat yang memegang teguh prinsip-prinsip agama tentu menentang keras penyebar luasan pornografi di masyarakat luas. dan selama ini kita hanya manggut manggut saja mereka beseliweran membebaskan ases akses pornografi dikases semua kalangan, ini penjajahan model baru bung! sudah dapat akses meracuni rakyat indonesia bisnisnya pun lancar menghasilkan jutaan dolar penjualan headset blackberry serta layanannya tiap tahun meningkat. sudah sepantasnya negara dengan penduduk terbesar ke 5 dan merupakan pangsa pasar sangat besar didunia untuk bisnis Informasi teknologi data dan Internet punya regulasi yang wajar dipenuhi vendor-vendor yang ingin masuk di kancah bisnis informasi diindonesia. 
Dan saya cukup aneh juga dengan  beberapa orang yang saya anggap guru saya semisal Ono W purbo yang mempertanyakan regulasi baru ini.. wah mungkin pak ono lupa perjuangan untuk memberikan akses informasi yang murah dan sehat yang diperjuangkan beliau. dan mempertanyakan susahnya mengemplementasikan syarat tersebut karena servernya bukan hanya untuk indonesia saja dan kunci akses blacberry dan macem macem. ah pak ono mungkin juga lupa ga ada yang mustahil di dunia internet pak saya yakin bapak juga bisa membuat sistem itu seperti halnya bapak membuat RT RW net, server itu buatan manusia juga kan?. mereka perusahaan besar kalau hanya memblok akses pornografi saya yakin mereka mampu tanpa harus memblok semua akses diservernya untuk negara lain. saya cukup senyum dengan  hambar mendengar alasan pak Ono w purbo yang saya sangat hormati. saya kok jadi  merasa jadi ada semboyan "asal jangan ada regulasi berasal pemerintah". bagi saya tidak masalah yang mencetuskan siapa asal berguna buat masyarakat akan saya dukung sama halnya ketika pak Ono mencanangkan RT RW NET.
Seperti pepatah yang sering saya tulis di artikel artikel terdahulu " internet itu bagai bilah mata pisau" bisa untuk memotong sayuran bahkan bisa untuk menodong. buat pisau itu tumpul dan usahakan jika dipakai orang menodong tidak membunuh targetnya, dan menyadarkan penggunanya kalau pisau tersebut sebetul hanya untuk memotong sayuran dan membuat makanan. saya rasa ungkapan ini cukup untuk menggambarkan internet itu sendiri.semoga menjadi renungan..
Biroe (roby sagita)120111

No comments:

Post a Comment